Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena yang terjadi dikalangan
peserta didik program percepatan belajar (akselerasi), mengenai adanya
anggapan bahwa peserta didik yang berada di kelas akselerasi SMAN 1
Margahayu dan SMAN 3 Bandung, merupakan peserta didik yang memiliki
kemampuan luar biasa dan serba bisa dalam bidang apapun, tak terkecuali
akademik jika dibandingkan dengan peserta didik lain yang ada di
sekolahnya. Namun, pada kenyataannya anggapan tersebut tidak demikian.
Permasalahan yang muncul erat kaitannya dengan karakteristik kecerdasan
emosional dan penyesuaian sosial yang melekat pada peserta didik
akselerasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran
mengenai profil kecerdasan emosional peserta didik akselerasi, gambaran
mengenai profil penyesuaian sosial peserta didik akselerasi, serta
besaran kontribusi kecerdasan emosional terhadap penyesuaian sosial
peserta didik akselerasi. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah
pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan menggunakan metode
deskriptif. Sampel penelitian menggunakan teknik sampling jenuh yang
berjumlah sebanyak 14 orang (5 orang tahun pertama; 9 orang tahun kedua)
di SMAN 1 Margahayu dan 32 orang (19 orang tahun pertama; 13 orang
tahun kedua) di SMA Negeri 3 Bandung. Hasil penelitian diperoleh bahwa :
(1) Profil kecerdasan emosional peserta didik program percepatan
belajar (akselerasi) tahun pertama dan tahun kedua di SMAN 1 Margahayu
dan SMAN 3 Bandung cenderung berada pada kategori tinggi, (2) Profil
penyesuaian sosial peserta didik program percepatan belajar (akselerasi)
di SMAN 1 Margahayu (tahun pertama cenderung sedang dengan persentase
60%; tahun kedua cenderung tinggi dengan persentase 77,78%) dan di SMAN 3
Bandung (tahun pertama cenderung tinggi dengan persentase 52,63%; tahun
kedua cenderung sedang dengan persentase 53,85%), serta (3) Besaran
kontribusi kecerdasan emosional terhadap penyesuaian sosial peserta
didik program percepatan belajar (akselerasi) di SMAN 1 Margahayu (tahun
pertama sebesar 37,21% dengan r = 0,61; tahun kedua sebesar 79,21%
dengan r = 0,89) dan di SMAN 3 Bandung (tahun pertama sebesar 73,96%
dengan r = 0,86; tahun kedua sebesar 67,24% dengan r = 0,82).
Rekomendasi penelitian ditujukan kepada (1) konselor/guru pembimbing dan
(2) peneliti selanjutnya.
Untuk Download Contoh Skripsi Ini
Silahkan Klik DISINI SKRIPSI
Rating: 5
Reviewer: 1020 ulasan
Item Reviewed: Contoh Skripsi Buat STKIP Matappa Bimbingan Konseling | KONTRIBUSI KECERDASAN EMOSIONAL