Google
Showing posts with label Makalah Ekonomi. Show all posts
Showing posts with label Makalah Ekonomi. Show all posts

Sunday, April 1, 2012

Definisi Stabilitas Sistem Keuangan | Bahan Makalah

Stabilitas sistem keuangan adalah suatu kondisi dimana mekanisme ekonomi dalam penetapan harga, alokasi dana dan pengelolaan risiko berfungsi secara baik dan mendukung pertumbuhan ekonomi. Demikian, bank sentral mencoba mendefinisikan stabilitas sistem keuangan. Stabilitas sistem keuangan ditujukan untuk menciptakan lembaga dan pasar keuangan yang stabil guna menghindari terjadinya krisis keuangan yang dapat menganggu tatanan perekonomian nasional (Batunaggar, 2003). Dalam rangka menjaga stabilitas sistem keuangan ini, hal-hal yang menyebabkan instabilitas sistem keuangan harus diidentifikasi untuk dapat dihindari ataupun diminimalisasi. Misalnya saja dalam era globalisasi ini, dimana pasar finansial menjadi terbuka dan mudah diakses oleh para investor asing, menyebabkan semakin banyaknya faktor pendorong instabilitas tersebut. Kondisi yang tidak baik di pasar keuangan negeri lain dapat berpengaruh dengan kondisi pasar domestik. Oleh karena itu, penjagaan yang dilakukan menjadi esktra ketat.
      Sumber utama dari instabilitas sistem keuangan adalah adanya informasi yang asimetri yaitu suatu situasi dimana satu pihak yang terlibat dalam kesepakatan keuangan tidak memiliki informasi yang akurat dibanding pihak lain (Nasution, 2003). Berdasarkan teorinya, ketidaksamaan informasi ini akan menimbulkan apa yang disebut sebagai tindakan moral hazard dan adverse selection. Moral hazard merupakan tindakan penyelewenangan amanah atau tanggung jawab karena adanya kesempatan untuk melakukan hal tersebut tanpa diketahui oleh pihak lain (Miskhin, 2001). Misalnya saja, seseorang yang memiliki premi asuransi dapat berbuat curang untuk melakukan tindakan yang dapat mencairkan polis asuransinya. Sedangkan adverse selection adalah adanya bias dalam pemilihan untuk mendapatkan pilihan yang tepat (Miskhin, 2001). Masih terkait praktek asuransi, perusahaan asuransi dapat saja salah memilih seseorang untuk menjadi kliennya karena adanya informasi yang disembunyikan oleh si calon klien. Seseorang yang sebenranya sakit parah dan tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan asuransi kesehatan dapat diterima menjadi klien karena informasi ini tidak diperoleh oleh perusahaan asuransi.
Sedangkan terkait dengan sistem keuangan, adalah bahwa ketidaksamaan informasi ini terjadi pada transaksi keuangan yang didukung oleh sistem lembaga keuangan ataupun pasar keuangan. Dengan demikian, adanya asimetri informasi yang terjadi baik di lembaga keuangan maupun pasar keuangan dapat membahayakan sistem keuangan. Instabilitas sistem keuangan dapat menimbulkan konsekuensi yang membahayakan yakni besarnya biaya fiskal yang harus dikeluarkan untuk menyelamatkan lembaga keuangan yang bermasalah dan penurunan PDB akibat krisis mata uang dan perbankan (Batunanggar, 2003). Hal ini pernah terjadi yaitu pada saat krisis moneter 1998. Krisis yang terjadi di sektor moneter akhirnya merembet dengan cepat ke sektor lain karena lemahnya sistem keuangan Indonesia. Akibatnya, biaya untuk memperbaiki kondisi keuangan tersebut menjadi lebih tinggi dibanding negara-negara lain.
Stabilitas sistem keuangan penting untuk meminimalisasi permasalahan diatas. Pertama, sistem keuangan yang stabil akan menciptakan kepercayaan dan lingkungan yang mendukung bagi nasabah penyimpan dan investor untuk menanamkan dananya pada lembaga keuangan, termasuk menjamin kepentingan masyarakat terutama nasabah kecil. Kedua, sistem keuangan yang stabil akan mendorong intermediasi keuangan yang efisien sehingga pada akhirnya dapat mendorong invetasi dan pertumbuhan ekonomi. Ketiga, kestabilan sistem keuangan akan mendorong beroperasinya pasar dan memperbaiki alokasi sumber daya dalam perekonomian.
Stabilitas sistem keuangan bergantung pada lima elemen yang saling terkait yakni: (i) lingkungan makro-ekonomi yang stabil; (ii) lembaga finansial yang dikelola dengan baik; (iii) pasar keuangan yang efisien; (iv) kerangka pengawasan prudensial yang sehat; dan (v) sistem pembayaran yang aman dan handal (MacFarlane, 1999). Oleh karena itu, keempat kondisi ini haruslah dicapai dalam rangka menjaga sistem keuangan. Cara yang dapat dilakukan tidak lain adalah meminimalisasi adanya ketidaksamaan informasi.
Description: Definisi Stabilitas Sistem Keuangan | Bahan Makalah
Rating: 5
Reviewer: 1020 ulasan
Item Reviewed: Definisi Stabilitas Sistem Keuangan | Bahan Makalah

Pengertian Pasar Efisien serta Bentuk Pasar Efisien | Bahan Makalah


Telah banyak orang yang melakukan penilitian dan mencoba merumuskan konsep pasar efisien. Dalam perkembangannya, definisi pasar efisien didasarkan pada beberaa variabel yang berbeda-beda. Variabel itu antara lain: nilai instrinsik sekuritas, akurasi harga sekuritas (Fama), distirbusi informasinya (Beaver), dan proses dinamik (Jones).
Pasar dikatakan efisien jika harga-harga sekuritas tidak terlalu jauh menyimpang dari nilai instrinsiknya. Nilai instrinsik dalam hal ini dikaitkan dengan informasi yang terdapat dalam laporan keuangan perusahaan penerbit saham. Fama mendefinisikan pasar efisien sebagai suatu pasar sekuritas yang harga-harga sekuritasnya mencerminkan secara penuh informasi yang tersedia. Sedangkan berdasarkan dsitribusi informasi, Beaver mengatakan pasar efisien jika harga-harga sekuritas bertindak mengamati sistem informasi yang ada. Berbeda dengan pendifinsian Fama, disini, Beaver mengasumsikan bahwa bisa saja investor mempunyai ekspektasi yang berbeda terhadap informasi yang ada. Jones mendefinisikannya sebagai pasar yang harga-harganya secara cepat dan penuh mencerminkan informasi yang tersedia terhadap aktiva tersebut. Kecepatan yang dimaksud disini adalah  kecepatan dalam menyesuaikan ke harga equilibrium baru ketika ada informasi baru yang dimasukkan ke pasar. Misalnya saja ada informasi kenaikan laba yang dianggap sebagai kabar baik. Investor akan bereaksi dengan cepat setelah menerima informasi ini. Ini berarti pasar bereaksi cepat dan akan terbentuk harga baru yang merefleksikan informasi tersebut.
Pasar efisien sendiri memiliki 3 bentuk yaitu bentuk lemah, setengah kuat, dan kuat. Pasar efisien dikatakan berbentuk lemah jika harga-harga sekuritas mencerminkan secara penuh informasi masa lalu atau informasi yang sudah terjadi. Pasar berbentuk setengah kuat jika harga-harga sekuritas secara penuh mencerminkan semua informasi yang dipublikasikan, termasuk pula informasi dalam laporan keuangan perusahaan emiten. Pasar dikatakan efisien dalam bentuk kuat jika harga-harga sekuritas secara penuh mencerminkan semua informasi yang tersedia termasuk infromasi privat. Informasi privat disini adalah informasi yang pada dsarnya hanya diketahui oleh emiten saja.
Dari berbagai penjelasan diatas, dapat dirunut bahwa pasar efisien disini terkait dengan perataan penyebaran informasi di pasar. Adanya ketidaksamaan informasi diantara pelaku pasar dapat menimbulkan inefisiensi pasar. Dengan demikian, terlihat jelas bahwa usaha pembentukan pasar efisien sejalan dengan penciptaan stabilitas sistem keuangan.
Description: Pengertian Pasar Efisien serta Bentuk Pasar Efisien | Bahan Makalah
Rating: 5
Reviewer: 1020 ulasan
Item Reviewed: Pengertian Pasar Efisien serta Bentuk Pasar Efisien | Bahan Makalah

Tuesday, March 27, 2012

Brand Equity dan Peningkatan Daya Saing Produk | Bahan Makalah

Semakin tingginya peningkatan daya saing produk maka akan membuat produk kita mampu bersaing dan laris manis dipasaran, salah satu yang perlu di perhatikan adalah Brand Equity

Brand equity yang kuat dan citra positif sangat diperlukan dalam menjalankan usaha sebagai salah satu kunci keberhasilan untuk meraih kepercayaan publik. Citra positif dari brand suatu produk / jasa ini pada akhirnya akan meningkatkan kepercayaan konsumen untuk menggunakan produk / jasa yang ditawarkan. Hal ini sangat penting karena daya saing dan kesuksesan pemasaran suatu produk / jasa sangat ditentukan oleh pengakuan masyarakat terhadap brand dari produk / jasa tersebut.

Brand yang kuat dan memiliki citra positif merupakan Jaminan bagi konsumen untuk menggunakan produk / jasa dari brand tersebut dan merupakan Equity bagi perusahaan / produsen. Pada dasarnya konsumen selalu mempertimbangkan brand, khususnya untuk produk yang bersifat non-consumable dan memiliki masa pakai cukup lama. Rasa terjamin dan kepuasan yang didapat dari penggunaan suatu brand merupakan nilai tambah tersendiri bagi konsumen, yang pada akhirnya memberikan nilai tambah pula bagi perusahaan / produsen. Kepercayaan yang diberikan oleh konsumen pada suatu brand membuat konsumen enggan beralih pada brand lain (memperkecil brand switching) karena tidak ingin menanggung resiko pada brand lainnya yang belum tentu memberikan jaminan kepuasan. Sehingga loyalitas konsumen dapat diraih karena konsumen akan selalu melakukan re-selling atas produk-produk dengan brand tersebut. Disamping itu, seorang konsumen yang merasa puas dan terjamin dengan suatu brand akan sangat mungkin menganjurkan calon potensial konsumen lain untuk membeli produk dengan brand tersebut, yang pada gilirannya akan memperluas pangsa pasar dari suatu brand.

Namun Brand equity hanya dapat tercapai bila konsumen merasa puas dan mendapat kepastian jaminan, yang tentunya tidak terlepas dari kualitas maupun nilai tambah dari produk yang ditawarkan serta kualitas dari layanan yang menyertai penjualan produk tersebut.
Dan kepuasan konsumen (customer satisfaction) ini hanya akan bisa terjadi bila perusahaan / produsen selalu berupaya melakukan perbaikan dan inovasi terus menerus dalam proses produksi maupun system pelayanan yang efisien, cepat serta responsif terhadap apa yang menjadi kebutuhan serta harapan konsumen.

Untuk mendapatkan Brand equity yang kuat, maka suatu Brand haruslah dapat menembus batas-batas emosional target pasarnya. Dengan demikian suatu Brand yang memperoleh pengakuan kuat dari konsumennya adalah Brand yang dapat diterima oleh hati konsumennya, bukan sekedar diterima oleh akal. Oleh karena itu perlu diciptakan program-program promosi maupun keperdulian terhadap konsumen (customer care) yang dapat membangun suatu keterikatan emosional antara Brand dengan konsumen / target pasarnya.

Dengan tercapainya Brand Equity yang kuat serta hubungan emosional dengan target pasarnya yang tentunya harus didukung oleh kualitas produk maupun layanan yang baik, maka seringkali faktor harga tidak lagi menjadi faktor sensitif bagi target pasarnya, karena perceived quality biasanya mempunyai korelasi kuat dengan premium price. Sehingga brand yang dipersepsi selalu menjaga kualitas tinggi umumnya bisa menjual produk / jasa dengan harga yang lebih tinggi karena konsumennya sudah merasa mendapat nilai tambah (value added) yang lebih tinggi dari brand tersebut, yang pada gilirannya dapat memberikan keuntungan lebih bagi perusahaan / produsen. Hal ini telah terjadi pada beberapa brand dalam industri otomotif seperti Mercy dan BMW.
Description: Brand Equity dan Peningkatan Daya Saing Produk | Bahan Makalah
Rating: 5
Reviewer: 1020 ulasan
Item Reviewed: Brand Equity dan Peningkatan Daya Saing Produk | Bahan Makalah

Bahan Makalah Teori dan Pengertian Perilaku Konsumen

Pengertian Perilaku Konsumen
    Perilaku Konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut (Swastha dkk., 1997).
    Perilaku konsumen mempelajari di mana, dalam kondisi macam apa, dan bagaimana kebiasaan seseorang membeli produk tertentu dengan merk tertentu. Kesemuanya ini sangat membantu manajer pemasaran di dalam menyusun kebijaksanaan pemasaran perusahaan. Proses pengambilan keputusan pembelian suatu barang atau jasa akan melibatkan berbagai pihak, sesuai dengan peran masing-masing. 
   Peran yang dilakukan tersebut adalah: 
(1) Initiator, adalah individu yang mempunyai inisiatif pembelian barang tertentu;
(2) Influencer, adalah individu yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Informasi mengenai kriteria yang diberikan akan dipertimbangkan baik secara sengaja atau tidak; 
(3) Decider, adalah yang memutuskan apakah akan membeli atau tidak, apa yang akan dibeli, bagaimana membelinya; 
(4) Buyer, adalah individu yang melakukan transaksi pembelian sesungguhnya; 
(5) User, yaitu individu yang mempergunakan produk atau jasa yang dibeli.
    Banyak faktor yang mempengaruhi seseorang melakukan pembelian terhadap suatu produk. Manajemen perlu mempelajari faktor-faktor tersebut agar program pemasarannya dapat lebih berhasil. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah faktor ekonomi, psikologis, sosiologis dan antropologis.
    Alasan mengapa seseorang membeli produk tertentu atau alasan mengapa membeli pada penjual tertentu akan merupakan faktor yang sangat penting bagi perusahaan dalam menentukan desain produk, harga, saluran distribusi, dan program promosi yang efektif, serta beberapa aspek lain dari program pemasaran perusahaan.
    Adapun beberapa teori perilaku konsumen adalah sebagai berikut:            
(1) Teori Ekonomi Mikro. Teori ini beranggapan bahwa setiap konsumen akan berusaha memperoleh kepuasan maksimal. Mereka akan berupaya meneruskan pembeliannya terhadap suatu produk apabila memperoleh kepuasan dari produk yang telah dikonsumsinya, di mana kepuasan ini sebanding atau lebih besar dengan marginal utility yang diturunkan dari pengeluaran yang sama untuk beberapa produk yang lain
(2) Teori Psikologis. Teori ini mendasarkan diri pada faktor-faktor psikologis individu yang dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan lingkungan. Bidang psikologis ini sangat kompleks dalam menganalisa perilaku konsumen, karena proses mental tidak dapat diamati secara langsung; 
(3) Teori Antropologis. Teori ini juga menekankan perilaku pembelian dari suatu kelompok masyarakat yang ruang lingkupnya sangat luas, seperti kebudayaan, kelas-kelas sosial dan sebagainya.
Description: Bahan Makalah Teori dan Pengertian Perilaku Konsumen
Rating: 5
Reviewer: 1020 ulasan
Item Reviewed: Bahan Makalah Teori dan Pengertian Perilaku Konsumen

Saturday, July 9, 2011

Makalah Ekonomi | Syarat Pasar Dalam Pembentukannya

Pengertian Pasar adalah merupakan proses hubungan timbal balik antara penjual dan pembeli untuk mencapai kesepakatan harga dan jumlah suatu barang / jasa yang diperjualbelikan.
silahkan download Makalah Ekonomi tentang Pasar berikut ini Makalah Ekonomi Description: Makalah Ekonomi | Syarat Pasar Dalam Pembentukannya
Rating: 5
Reviewer: 1020 ulasan
Item Reviewed: Makalah Ekonomi | Syarat Pasar Dalam Pembentukannya

Tuesday, July 5, 2011

Contoh Makalah | Kata Pengantar Makalah

 Buat Teman - teman yang sedang mencari contoh Kata Pengantar Makalah yang baik, berikut ini kami posting buat kalian.

 KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Pengaruh Lokasi Produksi Terhadap Harga Produksi. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Teori Ekonomi Mikro.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.


Pangkep, Juli 2011


Penyusun    
    
Description: Contoh Makalah | Kata Pengantar Makalah
Rating: 5
Reviewer: 1020 ulasan
Item Reviewed: Contoh Makalah | Kata Pengantar Makalah

Wednesday, May 4, 2011

Kumpulan Makalah Ekonomi Tentang Bank

Makalah yang berkaitan dengan Bank seperti
Pengertian Bank
Sejarah Bank
Jenis-jenis Bank
Fungsi Bank
Contoh Bank dan lain-lain

Description: Kumpulan Makalah Ekonomi Tentang Bank
Rating: 5
Reviewer: 1020 ulasan
Item Reviewed: Kumpulan Makalah Ekonomi Tentang Bank

Crew Skater FM

You Follow , I Follow

My Friend