Fenomena Serangan Tomcat yang terjadi di daerah Surabaya yang banyak menyita perhatian ternyata membuat saya tertarik menulis artikel tentang serangga tomcat ini.
"Serangan Tomcat" di media media disebutkan bahwa serangga tomcat tiba-tiba muncul dalam jumlah banyak dan menyerang warga, lantas apakah si tomcat ini dendam sehingga menyerang warga?
walaupun telah menimbulkan banyak korban pada masyarakat namun jujur saya prihatin dengan si Tomcat ini,
Secara tomcat sebenarnya tidak menyengat dan menggigit. Namun, ketika terganggu, serangga ini akan mengeluarkan cairan racun bernama paederin, jadi tomcat tidak bermaksud menyerang warga.
tapi kesalahan dikembalikan pada serangga tomcat dan dituduh menyerang warga .. hehehehhehe
Tomcat yang senangnya hidup didaerah yang lembap seperti Hutan Mangrove sebenarnya mencoba bertahan hidup dan mencari habitat barunya, Jika hutan mangrove sudah rusak, maka logis kalau terjadi ungsian serangga tomcat karena serangga ini pasti akan mencari lingkungan baru.
Saya pernah membaca tentang kelestarian hutan mangrove disebuah web berita, yang mengatakan bahwa lebih dari separuh hutan mangrove di indonesia telah rusak, wew .... Hutan Mangrove yang merupakan habitat serangga tomcat ini memang tidak dijaga kelestariannya, yah wajar saja tomcat melakukan pengungsian besar - besaran. dan kalau lebih dari setengah aduh parah amat ya rusaknya.. seandainya tidak ada pencemaran dan kerusakan mangrove yang sangat parah maka mungkin saja si tomcat ini tidak melakukan pengungsian.
Nah Pertanyaannya Siapakah yang berkewajiban menjaga kelestarian hutan mangrove indonesia? dan siapakah yang menyebabkan terjadinya korban serangga tomcat?
dan jika di daerah kalian memiliki hutan mangrove Seharusnya pemerintah daerah bisa mengontrol dan mengawasi kelestarian hutan tersebut dan di dukung oleh masyarakat daerah tersebut. SEKIAN
Rating: 5
Reviewer: 1020 ulasan
Item Reviewed: Hutan Mangrove, Serangga Tomcat dan Korban SeranggaTomcat